Rabu, 11 Agustus 2021

Apakah anda tau ?

    Dalam merancang sebuah kapal, tentunya tidak lepas dari dimensi kapal yang akan dibangun, seperti panjang kapal, lebar kapal, tinggi kapal dll.
    Seorang Mahasiswa Teknik Perkapalan wajib mengetahui istilah-istilah yang digunakan dalam dimensi kapal, karena istilah-istilah ini bersifat universal, sehingga orang lain akan tahu maksud dari tujuan tersebut. 


  • AP (After Perpendicular) adalah Perpotongan garis air dengan linggi buritan. Garis tegak yang dibuat melalui linggi kemudi bagian belakang. Jika kapal tidak memiliki linggi kemudi, maka garis tegak itu dibuat melalui sumbu poros kemudi.
  • FP (Forward Perpendicular) adalah Perpotongan garis air dengan linggi haluan. Garis yang terletak pada titik potong antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah di rencanakan.
  • LOA (Length Over All) adalah Panjang kapal secara keseluruhan dari ujung depan sampai ujung belakang kapal.
  • LWL (Length Water Line) Panjang sepanjang garis air yang diukur dari perpotongan antara linggi haluan dengan garis air sampai dengan ke titik potong antara garis air dengan linggi buritan. 
  • LPP/LBP (Length Between Perpendicular) adalah panjang atau jarak antara FP dan poros kemudi. Panjang antara 2 garis tegak yaitu jarak horisontal antara garis tegak depan (haluan/FP) dengan garis tegak belakang (buritan/AP).
  • H (Depth/Height adalah Tinggi kapal. Jarak dari Baseline sampai Main Deck. Jarak vertikal yang diukur pada bidang tengah kapal (midship) dari atas keel (lunas) sampai sisi atas geladak di sisi kapal.
  • T (Draught/Draft adalah Sarat kapal. Jarak dari Baseline sampai garis air. Sarat yang direncankan yaitu jarak vertikal yang diukur dari sisi atas lunas sampai pada garis air.
  • B (Breadth/Beam adalah Lebar kapal secara keseluruhan. adalah jarak mendatar gading tengah kapal yang diukur pada bagian luar gading tetapi tidak termasuk tebal kulit lambung.
  • CL (Center Line) adalah garis sumbu poros membuju kapal yang terletak tepat ditengah lambung kapal, membagi bidang kapal sama besar antara kiri dan kanan.
  • FB (Free Board) adalah Jarak dari garis air sampai Main Deck kapal.
  • VS (Service Speed) kecepatan dinas adalah kecepatan kapal saat beroperasi.
  • GRT (Gross Register Tonnage) Atau tonase bruto terdaftar adalah jumlah dari semua volume ruangan kapal yang tertutup atau yang dapat ditutup secara kedap air, baik yang berada dibawah geladak maupun yang berada diatasnya (deck line). Oleh karena itu, 1 register ton = 1000 kaki kubik (28,32 m3). GRT merupakan isi dari sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu yang berfungsi sebagai ruangan untuk keselamatan kapal antara lain : double bottom,forepeak dan afterpeak tanks, galley, bridge, master’s office, dan lain-lain. 
  • NRT (Netto Register Ton) a/volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan jumlah isi ruangan2 ygtidak dapat dipakai untuk mengangkut muatan. NRT merupakan isi kotor dikurangi dengan sejumlah ruangan yang tidak dapat dipakai untuk mengangkut muatan seperti : master and crew accommodation, chain locker, WC, chart room, engine room, radio station boatswain locker.

Bagian Bagian Utama Kapal :

    Sebagai alat transportasi yang digunakan di kawasan perairan, kapal memiliki bagian-bagian yang cukup menarik diketahui. Bagian-bagian kapal ini tentu memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing.

    Jika salah satu bagian tersebut tidak ada, maka akan membuat kapal tidak beroperasi dengan baik, kecuali sudah dilakukan pembaharuan pada bagian tersebut. Lalu apa saja bagian-bagian pada kapal tersebut? Simak ulasannya berikut ini :


  1. Smokestack atau Cerobong : adalah Saluran untuk mengeluarkan asap mesin kapal. Bagian kapal satu ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Pasalnya, cerobong bisa ditemukan selain pada kapal, misalnya rumah, industri dan lain sebagainya. Cerobong merupakan penyalur asap berbentuk pipa. Asap pada cerobong kapal laut berasal dari pembakaran bahan bakar kapal laut.


  2. Buritan : adalah bagian belakang dari kapal. Di bagian buritan terdapat instrumen pengendali (rudder dan lain sebagainya). Bentuk buritan terbagi menjadi 3 bagian, antara lain : Buritan berbentuk sendok, buritan berbentuk miring, dan buritan berbentuk siku.

  3. Propeller dan Kemudi : Propeller atau biasa disebut dengan baling-baling merupakan bagian kapal berupa mesin berputar guna menjalankan sebuah kapal. Elemen mesin ini dapat mengubah gaya gerak rotasi dan menciptakan gaya dorong. Hal ini dapat menggerakkan benda seperti kapal, pesawat terbang, helikopter dan lain sebagainya. Baling-baling atau propeller ini terdiri dari bilah-bilah yang berputar. Ada banyak jenis propeller atau baling-baling yang digunakan untuk kapal , yakni, propeller biasa, azimuth thrusters, tunnel thrusters, electrical pods, voith schneider propeller dan waterjets. Jenis-jenis propeller ini tentu memiliki perbedaan, baik dari segi fungsi, bentuk maupun kegunaanya. Propeller biasa adalah baling-baling dengan pitch tetap atau fixed pitch propeller. Sementara itu, propeller azimuth thrusters dapat membuat kapal lebih mudah bermanuver karena posisi poros alat penggerak berada di bagian atas. Anda juga bisa menggunakan tunnel thrusters agar kapal bisa bermanuver dengan mudah khususnya di pelabuhan. Jika kapal berkecepatan 25 knots lebih, power engine 50 KWatt hingga 36 KWAtt, maka baling-baling water jets merupakan pilihan yang tepat. Sedangkan voith schneider propeller membuat kapal dapat bergerak ke berbagai tanpa perlu bantuan rudder. Sedangkan Kemudi adalah perangkat untuk mengubah arah kapal dengan mengubah arah arus cairan yang mengakibatkan perubahan arah kapal. Ditempatkan diujung belakang lambung kapal/buritan di belakang baling-baling, biasanya di belakang propeler, sehingga arus yang ditimbulkan propeler dapat dimanfaatkan oleh kemudi untuk mengubah gaya yang bekerja pada kapal dengan lebih baik. Digerakkan secara mekanis atau hidrolik dari anjungan dengan menggerakkan roda kemudi. Ukuran kemudi tidak boleh terlalu besar mengakibatkan hambatan tetapi kalau terlalu kecil mengakibatkan kapal kehilanga kendali khususnya pada kecepatan rendah. Besarnya disesuaikan lambung kapal serta penempatan kemudi. 

  4. Portside dan starboard : Portside merupakan sisi kiri kapal, sedangkan starboard merupakan sisi kanan kapal. 

  5. Jangkar : adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai ataupun danau sehingga tidak berpindah tempat karena hembusan angin, arus ataupun gelombang. Dihubungkan dengan rantai besi (pada kapal) atau dengan tali (pada perahu). Didesain untuk dapat tersangkut di dasar perairan. Biasanya dibuat dari bahan besi cor. Merupakan simbol dari hampir semua kegiatan yang berkaitan dengan kepelautan ataupun maritim. 

  6. Bulbous Bow : merupakan bagian kapal yang terletak dibagian haluan. Bagian ini merupakan bagian yang terintergrasi dengan lambung kapal. Fungsi utamanya mengurangi hambatan kapal pada saat eksplotasi atau operasi sebuah kapal. Prinsip kerjanya dengan membangkitkan gelombang atau menginterferensi gelombang kapal yang datang dari haluan, sehingga gelombang yang datang akan kehilangan tenaga karena interferensi gelombang dari bulbous bow tadi. 

  7. Haluan : adalah bagian depan dari badan kapal. Dirancang unutk mengurangi tahanan ketika haluan kapal memecah air dan harus cukup tinggi untuk mencegah air masuk kedalam  kapal akibat ombal atau belahan air saat kapal berlayar. Kapal berkecepatan tinggi biasanya dibuat lancip sehingga gesekan antara air dengan haluan bisa dikurangi sekecil mungkin seperti pada kapal perang , sedangkan kapal berkecepatan rendah sepreti kapal tanker tidak diperlukan haluan yang lancip sekali. Bentuk haluan antara lain yaitu miring, tegak, siku, memancang, sendok. Lurus, menonjol bagian bawah

  8. Geladak : nama geladak tergantung dari banyaknya geladak yang ada dikapal tersebut. Umumnya  geladak yang berada dibawah sendiri dinamakan geladak dasar serta geladak yang diatas dinamakan geladak atas atau geladak utama (main deck) Bila antara geladak atas terdapat geladak lagi, maka geladak tersebut dinamakan geladak antara. Geladak atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan deck merupakan lantai kapal. Geladak utama terdapat di atas, sementara geladak dasar berada di bawah. Apabila terdapat galadak diantara kedua geladak tersebut, maka disebut dengan geladak antara. Beberapa bahan yang bisa dijadikan sebagai konstruksi geladak adalah kayu, besi, serat kaca dan gading. Gading adalah rangka yang diletakan pada kulit kapal. Bagian yang melapisi konstruksi geladak disebut dengan lajur geladak yang biasanya terbuat dari kayu. Lajur geladak ini harus memiliki beberapa kriteria seperti tahan lama, daya serapan air sekecil mungkin, cukup keras dan tahan perubahan suhu. Selain itu, kriteria lainnya adalah bersih dari serat licin, cukup kering dan tidak mengandung bahan yang dapat merusak baja. Kayu yang bisa digunakan sebagai bahan lajur geladak adalah kayu cemara dan kayu teak. 

  9. Anjungan : adalah ruang komando kapal dimana ditempatkan roda kemudi kapal, peralatannya navigasi unutk menentukan posisi kapal dan biasanya terdapat kamar nahkoda dan kamar radio. Anjungan biasanya ditempatkan pada posisi yang mempunyai jarang pandang yang biak kesegala arah. Perlengkapan di anjungan antara lain, roda kemudi, radar global positioning satelite(GPS), radio kamunikasi, peranglat komanda ruang mesin, kompas dan teropong.


Kulit Kapal


    Kulit kapal merupakan bagian kapal yang paling terluar. Bagian kapal ini terbuat dari bahan alumunium, kayu, atau baja yang berbentuk plat dan disambung membentuk lajur pada badan kapal. Kulit kapal juga dikenal dengan ship shell.
    Bagian-bagian kapal ini memiliki berbagai fungsi, seperti membuat struktur kapal membujur, menahan beban kapal dengan muatannya dan kedap air sehingga air tidak masuk ke dalam kapal. Selain itu, lajur kulit kapal memuat keterangan abjad sebagai lajur dasar dengan sambungan plat yang diberi angka.

Lambung


    Lambung kapal adalah bagian badan kapal yang disebut juga dengan hull. Lambung kapal ini memuat daya apung atau buoyancy sehingga kapal tidak tenggelam. Lambung kapal dirancang khusus agar dapat meminimalisir gesekan dengan air. Apalagi pada kapal yang memiliki kecepatan tinggi.
    Rancangan lambung kapal juga sangat diperhitungkan karena berpengaruh pada stabilitas dan ketahanan kapal saat berada di perairan. Ketahanan kapal tentu berpengaruh pada konsumsi bahan bakar, kecepatan, daya mesin dan lain sebagainya.
    Lambung kapal sendiri memiliki berbagai bentuk yang menarik. Misalnya adalah kapal lambung datar, lambung v, lambung ponton, lambung katamaran dan lambung terowongan.


Lunas Kapal (keel)


    Lunas pada kapal merupakan bagian yang terletak paling bawah di sebuah kapal. Ada beberapa jenis lunas yaitu lunas lambung, lunas dasar dan lunas tegak.
    Lunas lambung merupakan lunas yang memiliki fungsi melindungi kapal apabila terjadi kandas. Lunas ini umumnya memiliki panjang seperempat hingga sepertiga dari panjang kapal bagian bawah.
    Sementara itu, lunas dasar adalah lajur kapal dengan ketebalan kurang lebih 35 persen dari kulit kapal. Sedangkan lunas tegak merupakan lunas sepanjang kapal.


Double Bottom (DB) dan Inner Bottom (IB)



    Double bottom atau DB berarti dasar berganda. Ini merupakan bagian kapal yang dibentuk oleh sekat pelanggaran. Ukuran tinggi Double bottom ini berbeda-beda tergantung dari ukuran kapal.
    Bagian kapal ini memiliki fungsi sebagai penyimpan air tawar, ballast dan minyak. Selain itu, juga dapat meningkatkan keselamatan apabila terjadi kebocoran pada kapal dan membuat titik tinggi kapal lebih meningkat.  DB juga dapat meningkatkan kekuatan bangunan kapal yang membujur.
    Akan tetapi, disamping kegunaannya tersebut, kapal yang menyediakan DB juga harus menanggung kerugian. Diantaranya adalah kehilangan sebagian muatan dan jika kapal kosong maka titik berat kapal akan terlalu ke atas. Selain itu, isi dasar berganda akan berkurang sebanyak lebih dari 15 persen.

   Inner Bottom yaitu bagian bawah bagian dalam (atau bagian atas tangki) dapat disediakan pada ketinggian minimum di atas cangkang bagian bawah, dan dijaga kedap air untuk lambung kapal. Ini memberikan margin keamanan yang cukup besar, karena jika terjadi kerusakan cangkang bawah hanya ruang dasar ganda yang dapat dibanjiri. Plating dalam sebuah kapal yang diletakkan di atas kerangka dan bujur dan bahwa dengan plat shell membentuk dasar ganda. Inner Bottom disebut juga tank top


Sekat Tubrukan/Ceruk Haluan


    Sekat tubrukan/ceruk haluan adalah bagian kapal yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran dan memperkuat lintang kapal. Apabila terjadi kebocoran pada kapal, dengan sekat pelanggaran kapal tetap bisa berlayar secara perlahan.
    Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan pada sekat pelanggaran ini. Misalnya, tebalnya yang harus melebihi sekat kedap air, letak batas penguat yang tepat dan pada bagian sekat pelanggaran dipasang baja siku.
    Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka fungsi sekat pelanggaran dapat lebih dimaksimalkan. Bagian-bagian kapal tersebut menarik untuk diketahui karena memiliki fungsi yang amat penting.
Selain bagian tersebut terdapat bagian kapal lain seperti rudder, cofferdam, wrang, sekat belakang, linggi depan dan lain sebagainya.


Setelah mendatangi galangan/pelabuhan/dermaga didapatkan beberapa data kapal sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru sebagai berikut :

TB. LEO MARINE


Jenis Kapal : Tug Boat

Fungsi Kapal : Digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai, seperti  menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.

Main Dimension :

  • LOA (Length Over All) : 23 Meter
  • DWT ( Deadweight tonnage) : 246,9 Ton
  • H (Depth/Height) : 3,00 Meter
  • T (Draft)  : 2,55 Meter
  • GRT (Gross Regiter Ton) : 131 
  • NRT (Netto Register Ton) : 40 Ton
Lampiran :


KM. FATIMAH II ex. CEC Action


Jenis Kapal : Container
Fungsi Kapal : Khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar.
Ship Particular :

  • Vessel Name : KM. FATIMA  II ex. CEC Action
  • Date of building : Turkey/ 1 Maret 1996
  • Port of Registry : Surabya
  • Flag : Indonesia
  • Classification : BKI
  • Call Sign : POBA
  • Type : Container
  • Cargo Gear (Cranes) : 2 x 40 mt
  • LOA  : 100.75 Meter
  • B : 16.00 Meter
  • H : 7.95 Meter
  • T : 6.20 Meter
  • GRT : 3837 
  • NRT : 2012 Ton
  • DWT : 5151 Ton
  • VS : 14 Knots
  • IMO : 9127875
  • MMSI  : 235060356
  • Main Engine / Type : WARTSILA – FINLAND /8R 32E
  • Horse Power / RPM : 4300 HP/ 3280 kw / 750 rpm
  • Auxiliary Engine / Type : MAN – Germany / D 2842 LE
  • Horse Power / RPM : 421 kw / 572 BHP / 1500 rpm
  • Emergency Generator / Type : MAN – Germany / D 2866 TE
  • Horse Power / RPM : 177 kw / 241 BHP / 1500 rpm

Lampiran :











DELTA AYU 78


Jenis KapalTugboat
Fungsi Kapal : Di gunakan untuk mendorong atau menarik seperti di pelabuhan, sungai, dan laut. Selain menarik kapal kapal tugboat juga digunakan untuk menarik tongkang. Kapal tugboat memiliki kemampuan maneuver yang tinggi dan tenaga yng besar.

Main Dimension :

  • LOA (Length Over All) : 28,50 Meter
  • LBP (Length Between Perpendicular) : 26,78 Meter
  • B : 8,10 Meter
  • H : 3,40 Meter
  • GRT : 196
  • Call Sign : YDA6319
  • VS : 10 knot
Deskripsi : Kapal tugboat delta ayu 78 menggunakan 2 propeller dengan jenis fixed pitch propeller (FPP) di gerak kan oleh 2 unit mesin induk Mitsubishi S12A2-MTK. Lalu terdapat keel pada kapal yaitu even keel atau keel rata, kemudian untuk anjungan berada di bagian depan kapal.

AYU 178


Jenis Kapal : Landing Craft

Fungsi Kapal : Kapal Landing Craft memiliki fungsi untuk mengangkut barang yang memiliki muatan berat derta berukuran besar dan  alat berat. Kapal Landing Craft melakukan pengiriman antar pulau dan perairan yang dangkal

Main Dimension :

  • LOA (Length Over All) : 72,43 Meter
  • LBP (Length Between Perpendicular) : 64,7 Meter
  • B : 13,9 Meter
  • H : 3,65 Meter
  • GRT : 821
  • Call Sign : JZJE
  • VS : 10 Knot
Deskripsi : Kapal LCT Ayu 178 menggunakan 2 propeller dengan jenis fixed pitch propeller (FPP) di gerak kan oleh 2 unit mesin induk Yanmar 6AYM-WST. Lalu terdapat keel pada kapal yaitu even keel atau keel rata, kemudian untuk anjungan berada di bagian belakang kapal.

KP. YUDISTIRA- 8003

Jenis Kapal :  Kapal Patroli
Fungsi Kapal Diinstruksikan untuk melakukan Patroli Keselamatan Maritim secara rutin untuk melakukan pengawasan, penjagaan dan penegakan hukum terkait keselamatan pelayaran di seluruh wilayah perairan Indonesia.

Ship Particular :

  • Vessel Name : KP. YUDISTIRA – 8003
  • Call Sign : YCIR2
  • Vessel Class : KAPAL POLISI KLAS A2
  • DWT : 1100 TONS
  • Build / Years : PT. DAYA RADAR UTAMA, INDONESIA / 2018
  • Flag : INDONESIA
  • Owner : DITPOLAIR KORPOLAIRUD BAHARKAM POLRI
  • Engine Detail
  1. Main Engine : 2 X CATERPILLAR C175 - 16 3470 HP 2550 KW @1800 RPM
  2. Generator Engine : 3 X CATERPILLAR C7.1 164 KW @1500 RPM
  3. Emergency Generator : 1 X CATERPILLAR C4.4 90 KW @1500 RPM

  • Endurance: 10 Hari
  • Max Speed : 18 Knot
  • Average Speed : 12 Knot
  • LOA : 73,67 Meter
  • LBP : 68,00 Meter
  • B : 11,43 Meter
  • H : 5,50 Meter
  • T : 3,00 Meter
  • Tank Capacity
  1. Fuel : 260 KL
  2. Fresh Water : 90 KL
  • Lambung Kapal : HIGH TENSION STELL
  • Bangunan Atas: ALLUMUNIUM
  • Persenjataan :

  1. 1 X NEXTER KAL 20 MM
  2. 2 X BROWNING KAL 12,7 MM

KP. BISMA-8001


Jenis Kapal :  Kapal Patroli
Fungsi Kapal Diinstruksikan untuk melakukan Patroli Keselamatan Maritim secara rutin untuk melakukan pengawasan, penjagaan dan penegakan hukum terkait keselamatan pelayaran di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Ship Particular :

  • Vessel Name : KP. BISMA – 8001
  • Call Sign : YCAA
  • Vessel Class : KAPAL POLISI KLAS A2
  • DWT : 622 TONS
  • Build / Years : SPANYOL / 2003
  • Flag : INDONESIA
  • Owner : DITPOLAIR KORPOLAIRUD BAHARKAM POLRI
  • Engine Details

  1. Main Engine : 2 X MTU 12V 595 TE 90 4408 HP 3240 KW @1800 RPM
  2. Generator Engine : 2 X CATERPILLAR - 3306 160 KW @1500 RPM
  3. Emergency Generator : 2 X CATERPILAR 160 KW @1500 RPM

  • Endurance : 7 Hari
  • Max Speed : 21 Knot
  • Average Speed : 15 Knot
  • LOA : 61.00 Meter
  • LBP : 53.85 Meter
  • B : 9.90 Meter
  • H : 6.00 Meter
  • T : 2.60 Meter
  • Tank Capacity 

  1. Fuel : 119 KL
  2. Fresh Water : 32 KL

  • Lambung Kapal : HIGH TENSION STELL
  • Bangunan Atas: ALLUMUNIUM
  • Persenjataan :

  1. 1 X NEXTER KAL 20 MM
  2. 3 X BROWNING KAL 12,7 MM

SAAMIS ADVENTURE


Jenis Kapal : Kapal Tangker
Fungsi Kapal : Dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya

Jenis kapal ini memiliki ciri khusus yaitu memiliki banyak pipa yang berada di atas bagian dek kapal. Terdapat juga kapal yang memiliki desain bentuk setengah lingkaran di bagian dek kapal yang biasanya di sebut dengan LNG.

SAAMIS ADVENTURER adalah salah satu contoh kapal jenis tangker pengangkut minyak/ kimia yang dibangun pada tahun 1996 (25 tahun) dan saat ini berlayar di bawah bendera Indonesia dengan rute Balikpapan- Makassar. Kapal ini terdaftar dengan Nomor IMO 9126285 dan MMSI 525020420 dengan status aktif sampai sekarang. 


Main Dimensions :
  • LOA (length over all) = 175 Meter
  • B (Breadth ) = 28 Meter
  • T ( Draught ) =  4.9 Meter (max 7.0)
  • DWT ( Deadweight tonnage) =  30938 Ton
  • VS ( Service Speed ) = 9.2 Knot

KP. DUTA PERTIWI III


Jenis Kapal : Oil Products Tangker
Fungsi Kapal : Pengangkut minyak
Ship Particular :
  • Nama kapal : Kapal Duta Pertiwi III
  • Ship Type : Oil Products Tanker
  • IMO : 873447
  • Callsign : N/A
  • Flag : Indonesia
  • GRT : 354 
  • DWT : 708 Ton
  • LOA : 51,4 Meter
  • Built : 2007
  • Builder : Galangan Kalimas
  • Yard : Balikpapan
Lampiran :


KMP. MUTIARA PERTIWI 1



Jenis Kapal : Passenger/Ro-Ro Cargo Ship
Fungsi Kapal : Untuk angkutan truk juga digunakan untuk mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki.
Ship Particular :
  • Pemilik : PT Atosim Lampung pelayaran
  • Nama kapal : KMP . Mutiara Pertiwi 1
  • Call sign : plag
  • Lintasan penyebrangan : Ternate - Sofifi
  • Bendera kebangsaan : Indonesia
  • Tahun pembuatan : 1988
  • Kontruksi kapal : baja
  • Penggunaan : penyebrangan ro-ro Fery
  • Type kapal : ro-ro 
  • Klasifikasi : BKI
  • Tanda pendaftaran /IMO : 2014 CCa No.511/L / 8820808
  • Ukuran utama
  1. LOA : 67,50 Meter
  2. LPP : 61,00 Meter
  3. B : 11,50 Meter
  4. H : 4,00 Meter
  5. T : 3,00 Meter
  • Isi kotor GT / Isi bersih NT : 1523 / 457
  • Mesin utama (kanan kiri tengah)
  1. Merk : Daihatsu
  2. Type : 6 DLM-28 SL
  3. Tenaga kuda / PK : 2 x 2.000 HP
  4. Jumlah mesin : 2 unit
  5. Kecepatan rata rata : 12 Knot
  6. Rpm : 720 Rpm
  • Mesin bantu 
  1. Merk : Yanmar diesel engine
  2. Type : 6 LAAL-UTN
  3. Tenaga kuda / PK : 2 X 360 HP
  4. RPM : 1200 RPM
  5. Jumlah mesin : 2 unit
  • Kapasitas muat
  1. Jumlah penumpang : 200
  2. Jumlah kendaraan : 25 unit

SENTAUSA 8


Jenis Kapal : Cargo
Fungsi Kapal : Difungsikan untuk mengangkut barang yang membawa muatan barang perdagangan internasional, menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya.

Ship Particular

  • SHIP NAME : SENTAUSA 8
  • NATIONALITY : INDONESIA
  • PORT OF REGISTERY : SURABAYA
  • TYPE OF VESSEL : CARGO SHIP
  • CALL SIGN IN : JZTG
  • LOA : 64,27 Meter
  • LPP : 59,80 Meter
  • B : 11 Meter
  • H (UPPER DECK) : 6.50 Meter
  • H (FREEBOARD DECK) : 4.00 Meter
  • T : 3.68 Meter
  • GRT : 1220 
  • DWT : 1497 Ton
  • VS : 13.00 KNTS
  • RPM (MAX) : 350 RPM
  • POWER ENGINE : 1000 HP
  • FRESH WATER CAPACITY : 32.90 MT
  • FUEL OIL CAPACITY : 44.08 MT
  • BALLAST : 520 MT
  • YEARS OFF BUILT : 1995
  • OWNER : PT. JASA BAHTERA MULIA
  • OWNER ADDRES : JL. DEMAK,194-196 SURABAYA
  • MAIN ENGINE : NIGATA GM 30 BLGT
  • AUXILIARY ENGINE : 2 X YANMAR GHARL-HTN
  • AUXILIARY ENGINE SPEED : 1200 RPM
  • SHIP BUILDING : JAPAN 

ADRI XLVIII


Jenis Kapal : LCT (Landing Craft Tanker)

Fungsi Kapal : Mengangkut berbagai keperluan dan alutsista milik TNI serta juga berguna sebagai kapal bantuan

Main Dimensions :

  • LOA = 68 Meter
  • B = 13,50 Meter
  • H = 5,70 Meter
  • T = 2,75 Meter
  • VS = 12 Knot

Deskripsi : Kapal ini dilengkapi dengan mesin penggerak dengan ukuran 2 x 720 HP,  dengan tanki bahan bakar berkapasitas 250 ton, dan tanki air tawar berkapasitas hingga 432 ton, serta ruang palkah bervolume 1.450 m3.

Untuk muatan yang bisa diangkut oleh kapal pendarat serbaguna ini yaitu 300 orang pasukan dan perlengkapannya, 22 unit kendaraan truk seberat masing-masing 5 ton, 12 unit kendaraan tempur roda ban/rantai, atau bekal/materiil seberat 500 ton. Sementara jarak jelajah kapal ini bisa mencapai 3.000 mil laut.

KP. KALOBRI-4015


Jenis Kapal : Kapal Perang
Fungsi KapalUntuk berperang dan membantu evakuasi jika terjadi kecelakaan di laut 


Ship Particular :

  • Nama Kapal (Vassel  Name) : KP. KOLIBRI – 4105
  • Tanda Panggilan (Call Sign) : YBBM
  • Klas Kapal (Vassel Class) : Kapal Polisi Klas B3
  • Tonase Bobot Mati (Dead Weight Tonnage / DWT) : 154 Tons
  • Dibangun / Tahun ( Build / Years) : Singapore / 2003
  • Bendara ( Flag) : Indonesia
  • Pangkalan (Base Port) : Jakarta
  • Pemilik (Owner) : Ditpolair Korpolairud Baharakam Polri
  • Detail Pemesinan (Engine Details) :
  1. Mesin Induk (Main Engine) : 2 X MTU 12V 4000-M90 2775 HP 2040 KW @2000 RPM
  2. Mesin Generator (Generator Engine) : 2 X PERKINS 6TG 2AM 80 KW @15000 RPM
  3. Generator Darurat (Emergency Generator) : 1X PERKINS 4TG 2AM
  • Kemampuan Jelajah (Endurance) : 4 Hari
  • Kecepatan Maximum (Max Speed) : 20 Knot
  • Kecepatan Rata-Rata  (Average Speed) : 10 Knot
  • Dimensi Kapal (Dimention) :

  1. LOA : 34,50 Meter
  2. LPP : 31,00 Meter
  3. B : 7,00 Meter
  4. H : 4,70 Meter
  5. T : 3,00 Meter

  • Kapasitas Tangki (Tang Capacity) :
  1. Bahan Bakar (Fuel) : 47 Kl
  2. Air Tawar (Fresh Water) : 10 Kl

  • Lambung Kapal (Hull) : High Tension Steel
  • Bangunan Atas (Suprtstructure) : Alimunium
  • Persenjataan (Armamenta) : 1 x 12.7 MM



Itulah sedikit penjelasan mengenai garis besar yang ada didalam lingkup perkapalan, istilah-istilah yang digunakan dalam dimensi kapal, bagian-bagian kapal, dan beberapa data Ship Particular dan Main Dimension yang didapatkan mahasiswa sebagai bentuk wawasan dan pembelajaran baru. 

Semoga artikel ini membantu dan jika anda berminat untuk menambahkan sedikit informasi yang anda ketahui tentang artikel ini, silahkan berikan masukkan anda pada kolom komentar.

Terima kasih sudah berkunjung.
















Apakah anda tau ?

     Dalam merancang sebuah kapal, tentunya tidak lepas dari dimensi kapal yang akan dibangun, seperti panjang kapal, lebar kapal, tinggi ka...